Apakah COVID-19 Sama Dengan SARS ?

59 sec read

Apakah COVID-19 Sama Dengan SARS

COVID-19 dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah dua penyakit pernapasan yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam gejala dan cara penularan, mereka adalah penyakit yang berbeda dengan virus yang berbeda pula.

  1. COVID-19 (Coronavirus Disease 2019):
  • Virus Penyebab: COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yaitu virus coronavirus yang pertama kali diidentifikasi pada akhir tahun 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
  • Penyebaran: SARS-CoV-2 menyebar dengan cepat melalui droplet pernapasan yang dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Penularan juga dapat terjadi melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
  • Gejala: Gejala umum COVID-19 meliputi demam, batuk kering, sesak napas, kelelahan, nyeri otot atau sendi, sakit tenggorokan, hilangnya indra penciuman atau penyedap rasa, sakit kepala, mual, atau diare.
  1. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome):
  • Virus Penyebab: SARS disebabkan oleh virus SARS-CoV, yaitu virus coronavirus yang pertama kali muncul pada tahun 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok.
  • Penyebaran: SARS-CoV menyebar melalui droplet pernapasan, kontak langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi, atau melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
  • Gejala: Gejala awal SARS meliputi demam tinggi, batuk kering, dan sesak napas. Infeksi SARS dapat berkembang menjadi paru-paru basah yang berat dan mengakibatkan gagal pernapasan.

Meskipun SARS dan COVID-19 adalah penyakit yang serupa dan menyebabkan infeksi pernapasan yang serius, ada beberapa perbedaan signifikan antara keduanya. SARS memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada COVID-19, tetapi COVID-19 menyebar dengan lebih mudah dan lebih banyak menyebabkan wabah global yang lebih luas.

Penting untuk tetap waspada terhadap kedua penyakit ini dan selalu mengikuti pedoman dan langkah-langkah pencegahan yang disarankan oleh otoritas kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan masker wajah, menjaga jarak sosial, dan menghindari kerumunan, untuk melindungi diri sendiri dan mencegah penyebaran infeksi.